SEJARAH MUSBAQAH TILAWATIL QUR’AN : Upaya Penelusuran Jejak-Jejak Seni Tilawah dan Kontribusinya dalam Membumikan Al-Qur’an di Indonesia – Azhari Akmal Tarigan, dkk

Dalam konteks itulah mengapa upaya-upaya yang dilakukan untuk mendokumentasikan Sejarah MTQ secara komprehensif tetap saja diperlukan. Tentu saja, sejarah bukanlah sesuatu yang dapat ditulis dari satu hentakan tut mesin tik atau cukup hanya sentuhan lembut di keyboard komputer atau laptop. Lebih dari itu, Sejarah MTQ pada akhirnya nanti adalah perpaduan satu jahitan ke jahitan lainnya atau menghubungkan potongan lembar kain yang telah di tenun banyak orang yang akhirnya melahirkan satu baju yang indah dan pantas dipakai. Atau sejarah adalah satu tarikan pena sang pelukis yang bermula dari titik kecil yang selanjutnya diikuti tarikan-tarikan berikutnya, tidak saja pena tetapi juga kuas yang akhirnya membentuk sebuah gambar yang utuh dan sarat makna.

Apapun istilah atau gambaran yang ingin kita pakai, mengungkap Sejarah termasuk sejarah MTQ adalah kerjaan banyak orang. Ada kolaborasi di sana. Antara yang satu dengan lainnya saling melengkapi dan akhirnya saling menyempurnakan. Tidak ada keinginan untuk mencari siapa yang paling berjasa. Justru yang terpenting adalah kita dapat menyajikan sejarah yang sesuai dengan faktanya dan berhasil mengungkap maknanya. Hanya karena makna atau nilai atau spirit masa lalu inilah mengapa sejarah tetap penting bahkan satu keharusan agar kita tidak kehilangan jejak untuk melangkah.

• Penulis: Azhari Akmal Tarigan., Muhammad Yasir Tanjung., Burhanuddin Damanik., Damri Tambunan., Muhammad Syukri Albani Nasution dan Ahmad Tamami
• ISBN: 978-634-7388-15-5
• Halaman: xii, 238
• Ukuran: 15 cm x 23cm
• Tahun Terbit: 2025